Postingan

KULIAH UMUM

Gambar
Pengembangan Library Information System dan Dampak Digital Disruption Terhadap Pustakawan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar kuliah umum seluruh mahasiswa Ilmu Perpustakaan. Stadium General yang dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2018 yang bertempat di Canvention Hall lantai 2 UIN Sunan Kalijaga dengan mengangkat tema  “Pengembangan Library Information System dan Dampak Digital Disruption Terhadap Pustakawan”.  Kuliah umum  yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa fakultas Ilmu Perpustakaan ini menghadirkan narasumber Putu Laxman Pendit, Ph. D. seorang penulis, peneliti, pendidik dan pengajar bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Dengan moderator M. Solihin Arianto, M. LIS.   Kuliah umum dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Anjaryani lalu diteruskan dengan sambutan oleh Kepala Prodi Ilmu Perpustakaan Bapak Drs. Djazim Rohmadi, M.Si. Dilanjutkan sambutan oleh Bapak Dr. Trafrikhuddin, S.Ag. M. P...

TEATER ESKA: TEATER TIGA BAYANGAN

Gambar
 Yogyakarta - Teater ESKA menggelar pentas teater Tiga Bayangan di Gelanggang Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga pada tanggal 3 Maret 2018. Pentas Tiga Bayangan ini mengusung mengenai isu dan konflik sosial yang terjadi dalam kehidupan di sekeliling kita. Pentas yang berdurasi kurang lebih 2 jam ini menampilkan tiga bagian pertunjukan dengan konsep dan panggung yang berbeda, juga dengan sutradara dan penulis naskah yang berbeda.            Pada babak pertama yang berjudul “Pelajaran Bab Dua” yang di sutradarai oleh Habibburachman yang diperankan oleh Madhur, Anindya, Haiwa dan Nafisa. Babak pertama ini mengangkat kisah tentang kekerasan dalam mendidik keluarga. Habibburachman sang sutradara mengatakan bahwa naskah ini diangkat dari pengalaman kecil bagaimana dididk didalam keluarga khususnya pengalaman mendapat perlakuan keras. Pementasan yang pertama ini mengingatkan kembali memori kita pada masa lalu dimana ada seorang anak yang dididik oleh...

Jika

Jika ada celah kata dalam dimensi semesta Maka hanya kau yang tahu untuk siapa Jika ada gumpalan rindu dalam rongga dada Maka hanya kau yang tahu untuk siapa Jika ada satu cinta dalam lubuk sukma Maka hanya kau yang tahu untuk siapa Jika ada tumpukan rindu dalam batu bata Maka hanya kau yang tahu untuk siapa Dan, J ika benar dunia mengakui keberadaan kita berdua Pun hanya kau yang tahu Hidup dan matiku untuk siapa.

Kamar Tidur

Jika kau belah dadaku Akan nampak semua yang ada di angan Ada gunung, lembah, dan rindu Ada ingatan jalan menuju rumah mu Ada buah masak ditepi ujung pintu kamarmu Tetapi, Ada juga kota k kusam Dengan cinta yang mengeram Dan pucuk bungan terbakar hitam Ada pula peluh kesah Tempat hati terasa basah Yang lari dengan penuh desah Kamarmu... Saksi sebelum sempat bersuara Kalau kerinduan tak terangkum dalam dada Bagaimana kata seakan terbit dari tiada Tangan akan hampa meraih ke udara

KAU

Kau kah itu? Yang berdendang sendu Dengan seuntai senandung rindu Terinjak-injak derap langkah sang waktu Kau kah itu? Yang menimpakanku ber ton-ton jerami Dengan sejuta lembar musim semi Merebut tiap hempasan nafas Mengikat mesra persendian tulang Dengan merindukanmu.. Aku terhempas Lalu, kau... Yang mencintaiku Melengkapi semua asa Bermain di dalam rayuan senda Berdendang di ujung rima Takkan hilang meski disapa mesra

Sepi

Lembar kaca kusayat mesra lalu menganga Kecil hati dalam hamparan kertas Kutanya pintu yang yangmembekku Masihkah kau terjaga? Bukan api kau panas Bukan darah kau merah Hanya kau bertuliskan cinta tanpa puas Rindu hangatnya peluk sang bulan Ku ketuk pintu lembaran badan Langkah masuk rasa kembali Taman terkunci dibuka sangat pelan Tinggalah aku sunyi sendiri Kulihat sudut singgung-menyinggung Aku berdiri haram disapa Sudut ruang Kosong tanpa arti Siapakah aku tanpa pelukmu? Adalah cinta bersenandung rindu yang tak Menghasilkan apa-apa Selain kosong dan sepi.

Sendiri

Kadang, ada hal-hal yang belum diselesaikan, namun terlanjur usai. Seperti ketika aku memilih mematahkan hati untuk kemudian kamu miliki. Tetapi….                      Kamu justru memilih pergi, meninggalkan semua mimpi. Entah aku yang terlalu berharap, atau bagimu, menyayangiku begitu berat? Rasanya aku ingin menyimpanmu untuk diriku sendiri. Tapi aku sadar, aku tidak pernah akan. Bagaimana bisa jikalah bertemu denganku saja, kamu suka mengarang lupa? Tidak!! Tidak pernah ada kita, sayang. Karena sesungguhnya, Semua yang kita lakukan hanya hiburanmu belaka. Sebuah pura-pura, yang terlanjur menyenangkan untuk kamu lewatkan begitu saja. Haruskan semua ini selesai, hal-hal yang bahkan belum pernah kita mulai? Namun…. Ditinggalkan olehmu adalah sesak. Dan.... Jatuh cinta kepadamu menjelma kesendirian.